Monday, August 16, 2010

Saya versus industri anak perempuan

Eh bukan masalah trafficking ya ini, tp ttg mainan anak2 perempuan skrg ini :)

Kalo diliat2, bener2 banyak sekali industri komersil yang mengangkat efek2 emosional dan fisik anak perempuan, coba aja liat Barbie, Princess, dan masih banyak lagi. Terus terang dari kecil saya tidak mau mendorong anak saya untuk 'attached' dengan salah satu karakter yang sangat komersil ini, kalaupun ada , kebanyakan karena faktor lingkungan dan teman yang benar2 membombardir dengan segala barang2 berbau glitter dan warna pink ini. Rada mabok juga karena setiap kali ke mall, semua yang berwarna pink dan berkilau ini terasa sekali mendominasi mata. Kenapa saya enggak suka?

1. Ada pembentukan stereotype tertentu dibalik produk2 ini, bahwa yang namanya anak perempuan itu harus penuh dengan semua yang berkilau, harus berwarna pink, harus berambut panjang, berbadan seksi, anak saya yang berumur 6 tahun sudah bisa berkomentar, perempuan itu seksi lho... apa itu seksi nak? itu yang perutnya kelihatan mah..Yah kebanyakan  karakter princess kelihatan perutnya lho.

2. Korelasi ke sifat, coba lihat film2 barbie, euh.. penuh dengan tipikal sifat khas perempuan, yang kalau melihat baju bagus langsung matanya melotot, suaranya melengking tinggi sambil menjerit kecil, 'eeeek... so kyuuute...', yaah tidak langsung secara harafiah begitu, coba lihat gestur tubuhnya, cara mereka bicara, cara pemerannya berbisik2, aduh, itu yang biasa diterapkan dikehidupan sehari2 oleh si anak2 kecil yang manis2 ini.., hasilnya, itu tambahan pekerjaan buat orangtua untuk meluruskan label2 yang sudah kadung nemplok dijidat anak2nya. :)

3. Jadi sekarang peernya adalah untuk menjelaskan ttg kenapa ngak sopan kl bisik2 didepan teman, bahwa berambut pendek itu tetap cantik, bertemanlah dengan banyak teman, tidak usah pilih2 hanya mau berteman dengan sesama anak perempuan saja, bahwa berteman dengan anak laki2 tetap ok, bisa main sepeda2an atau bola atau petak umpet, intinya kreativitas, jangan batasi diri dengan segala macam faktor duniawi yang intinya menjual menjual menjual.. :)

4. Dan buat orangtua, ya harus sensitif juga, sensitif memilihkan barang2 untuk anaknya, tidak cuma melihat bungkus luarnya, tp esensi dari barang itu, jangan termakan bujuk rayu iklan tivi dan yang lain2nya. Maka marilah berdoa dan menguatkan diri.. heehee

3 comments:

designer said...

Bener banget :)
Suka atau tidak, pencitraan spt itu udah sejak doeloe dan bukan hanya anak2, sampe dewasa pun kena, tambah gencar malah..

ch said...

Dulu gw sempet dicuekin gak diajak maen sama anak-anak cewe TK sekelas lho gara2 gak punya barbie :)) hahahah
iyah setuju :D tapi Mika gak gitu kok, you bring her up well :)

Ester GarcĂ­a said...

Hi Eugenia!

It is a pleasure to come to visit your blog :) Your lasts works are amazing!! Glad to come

Best wishes for you!